Sayuran Hidroponik Di Musim Hujan – Pegiat hidroponik tanpa atap wajib mempertinggi kewaspadaannya waktu memasuki animo hujan. Pasalnya, terdapat banyak rintangan yang bisa menyebabkan kerugian. perjuangan budidaya sayuran hidroponik tanpa atap bisa mengalami kehilangan yang akan terjadi mencapai 40 persen, Lantaran sayuran kotor, cacat, dan rusak. Kualitas sayur tadi tidak disukai sang konsumen sebagai akibatnya mengakibatkan sayur tidak laris terjual.
pada animo hujan, tanaman sayur rentan terkena serangan cendawan Cercospora sp. yang mengakibatkan titik-titik kecokelatan di permukaan sayuran. Titik tadi akan semakin meluas pada permukaan. tingkat kelembapan yang berlebihan, penanaman yg terlalu rapat, dan kondisi ventilasi yang jelek menjadi faktor pendukung buat perkembangan serta penyebaran penyakit yg disebabkan sang Cercospora.
Cendawan ini akan menyerang bagian bawah daun terlebih dahulu, kemudian merambat ke bagian ujung tunas daun. saat tunas daun terjangkit, kemungkinan akbar tanaman akan tewas. Cendawan akan menyerang tanaman yang habis terguyur air hujan selama 8 jam.
Bukan hanya percikan air hujan, embun asal udara yang melekat di daun atas serta menetes ke bagian bawah pula sebagai biang kerok serangan dari cendawan. Embun tersebut bisa masuk ke guli alias meja tanam sehingga mengakibatkan penyakit menular ke tumbuhan yang lain.
pada global ini terdapat lebih berasal 3.000 spesies Cercospora dan hampir semuanya bersifat pathogen terhadap tumbuhan sayur komersial. pada alam, cendawan ini berguna buat menguraikan serasah karena dapat mempercepat pembusukan daun yang jatuh ke tanah sehingga kandungan organik di wilayah tersebut meningkat. Bahan organik tadi bisa mendukung pertumbuhan tumbuhan yg berada pada sekitarnya.
namun, sayangnya, cendawan ini menjadi pathogen Jika menyerang tumbuhan komersial mirip jenis-jenis sayuran yang tak jarang dibudidayakan. Cendawan Cercospora sebetulnya mampu diatasi dengan fungisida berbahan aktif azoksistrobin, klorotalonil, mancozeb, miklobutanil, serta metil tiofanat. takaran yang digunakan harus diadaptasi dengan jenis tumbuhan, umur tumbuhan, tingkat agresi, serta bahan aktif yg digunakan.
ada alternatif yang lebih ramah lingkungan buat mengatasi cendawan Cercospora, yakni menggunakan pengendalian mekanis. Bagian tanaman yang sudah terserang harus segera dibuang. tetapi, cara ini dievaluasi kurang efisien karena membutuhkan ketika pengerjaan yg lama serta mengakibatkan bobot sayur berkurang. Pengendalian cendawan Cercospora yg cukup efektif ialah menggunakan memodifikasi adonan nutrisi. serangan cendawan bisa dicegah dengan mempertinggi asupan fosfor sebagai 70–80 ppm, kalium 300 ppm, dan kalsium 30 ppm.